RTC Internasional Tempat Terbaik Kursus Les Bahasa Internasional

Hanya RTC Internasional Kursus Bahasa Internasional Terlengkap , Terbaik , Profesional dan Terdepan.

Kursus Bahasa Internasional Siap Studi ke Luar Negri

Kursus Bahasa Untuk Mempersiapkan Belajar Di Luar Negri Hanya RTC Internasional Pilihannya.

Kursus Les Privat Bahasa Asing | Internasional Paling OK di Jabodetabek

Guru Privat Bahasa Jepang ke Rumah atau ke Kantor di Jabodetabek Program Belajar Khusus Privat .

Kursus Bahasa Internasional untuk Anak-anak , Remaja , Dewasa , dan Perusahaan

RTC Internasional Tempat Kursus Bahasa Mulai Tingkat Pemula , Anak-anak , Remaja , Dewasa , Perusahaan.

RTC Internasional Tempat Kursus Bahasa Internasional Terlengkap

Kursus Bahasa Internasional ( Inggris , Prancis, Jerman , Belanda , Spanyol , Rusia , Jepang , Arab , Korea , Mandarin dll.

Bisa Kursus Singkat di Utrecht Gara-gara Blog


RTC Internasional- Septania Wardah Zakiyah tak menyangka dirinya meraih kesempatan untuk mengikuti kursus singkat di Utrecht Summer School di Belanda. Septania dan Dyah Sulistiowati berhak mengikuti kursus musim panas di Utrecht selama 2 pekan setelah nama mereka dibacakan Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker sebagai pemenang Kompetiblog 2013, Rabu (5/6/2013).

Septania terpilih sebagai juara pertama atas tulisan di blognya yang berjudul "Cinta Tinta Bangsa Belanda". Mahasiswi jurusan Sastra Indonesia Universitas Indonesia ini bertutur tentang inovasi huruf di komputer dari Belanda yang bisa menghemat penggunaan tinta printer.

Inovasi ini disebut Ecofont. Jenis hurufnya sama dengan yang biasa dipakai dalam tulis-menulis di komputer namun dengan lubang-lubang kecil di sekujur huruf. Fungsinya untuk memangkas pemakaian tinta ketika tulisan tersebut dicetak.

Sementara itu, Dyah, terpilih sebagai juara kedua karena tulisannya yang berjudul 'iLost, I Make Money'. Dyah bertutur tentang inovasi teknologi asal Belanda yang memungkinkan seseorang yang kehilangan barang-barangnya bisa menemukannya kembali dengan jasa penemuan barang hilang secara online bernama iLost.

Septania mengaku ini adalah kali pertamanya ikut Kompetiblog. Dia nge-blog tetapi tidak rutin. Kebiasaannya menulis dituangkannya dalam berbagai tugas kuliah di jurusan Sastra Indonesia. Yang pasti, meski datang dari latar belakang sastra, mahasiswa semester empat ini mengaku menulis itu tidak selalu mudah.

"Banyak yang bilang, 'ah lo kan anak sastra, gampang nulisnya'. Tapi ternyata enggak banget. Justru karena kita belajar bahasa yang bener, jadi tulisannya sering kaku. Nulis yang santai itu malah susah. Tapi harus dicoba," ungkapnya.

Septania juga mengaku makin tahu tentang Negeri Kincir Angin setelah membaca banyak bahan melakukan riset kecil untuk membuat dua tulisan yang dikirimnya dalam kompetisi ini.

Sementara itu, Dyah memang aktif nge-blog. Dia mengaku membiasakan dirinya untuk menulis di blog paling tidak satu tulisan dalam sebulan selama tiga tahun belakangan ini. Dyah sendiri sudah mencoba ikut Kompetiblog sejak 2011. Tahun lalu, langkahnya hanya sampai di status finalis.

Keduanya terpilih sebagai pemenang dari 31 finalis. Sebelumnya, total ada 528 tulisan dari 425 peserta yang masuk ke panitia.

Menurun, tapi lebih menarik
Kompetiblog tahun ini mengusung tema "Dutch Pioneering". Peserta dari rentang usia 17-40 tahun boleh mengirimkan tiga tulisan dalam rentang waktu satu bulan dan kemudian menuliskannya di blog masing-masing. Panjang tulisan maksimal 500 kata.

Jumlah tulisan yang masuk diakui turun dari tahun lalu. Namun, Mervin Bakker mengatakan bahwa tulisan-tulisan yang masuk lebih menarik.

"Banyak kriteria, tapi yang penting bagaimana mereka menulis dengan baik dengan mempertahankan topik tentang merintis atau memelopori, membuat sesuatu dan menghubungkan sesuatu," ungkapnya.

"Saya melihat para peserta tahun ini sangat kreatif. Ketika mereka menulis mereka bercerita, menuangkan imajinasi mereka dan merangkai fakta, sangat kreatif," tambahnya kemudian.

Kesiapan Bahasa dan Adaptasi Sebelum Studi di Belanda


RTC Internasional- Lebih dari 100 pelajar Indonesia berkumpul di Erasmushuis, Jakarta, pada acara puncak penutupan kursus akulturasi bahasa Belanda, Jumat (5/7/2013) pekan lalu. Kursus telah diikuti selama tujuh minggu ini ditawarkan gratis untuk semua pelajar Indonesia yang telah diterima untuk program gelar di institusi pendidikan tinggi di Belanda.

"Saya sangat berharap kursus ini akan menjadi awal hubungan baik jangka panjang bagi semua pelajar dengan negeri Belanda. Pengetahuan bahasa dan saling pemahaman antar budaya merupakan unsur mendasar pada hubungan antar manusia sehingga akan memainkan peran sangat penting dalam memperkuat ikatan antara kedua negara," ujar Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Tjeerd F de Zwaan.

Zwaan mengatakan perlunya menekankan kerjasama antara Belanda dan Indonesia melalui pendidikan tinggi. Ia mengaku senang melihat para peserta kursus memilih Belanda untuk melanjutkan studinya dalam rangka memperkaya bidang akademis dan kepribadian mereka.

Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, mengatakan bahwa berdasarkan peringkat ranking universitas, institusi pendidikan tinggi di Belanda secara konsisten selalu menempati ranking yang tinggi. Pada rangking universitas dunia berdasarkan Times Higher Education, terdapat 12 universitas dari Belanda menempati urutan 200 besar. Hal tersebut menjadikan Belanda sebagai negara ketiga setelah Inggris dan Amerika Serikat dengan universitas terbanyak di urutan 200 besar dunia.

Adapun tujuan utama dari kursus akulturasi bahasa Belanda ini adalah untuk mempersiapkan para pelajar supaya dapat beradaptasi dengan lebih baik di Belanda. Kursus ini dapat ditawarkan gratis kepada pelajar Indonesia berkat kerjasama antara kedutaan Belanda, Erasmus Taal Centrum dan Nuffic Neso Indonesia.

Mervin mengatakan, walaupun pelajar Indonesia akan belajar di Belanda dengan menggunakan bahasa Inggris, ia yakin pengetahuan dasar budaya dan bahasa Belanda akan memberikan para pelajar kemudahan pada saat tiba di Belanda.

"Mereka akan beradapatasi lebih cepat dan hal itu akan mempermudah proses belajar mereka," kata Mervin. 
 

.
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified